Skandal Pengaturan Skor dan Mafia Dalam Dunia Sepakbola Indonesia


JAKARTA - Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar skandal pengaturan skor dan mafia dalam kompetisi sepakbola Indonesia adalah sebuah hal yang klise dan sudah bukan rahasia umum namun masih tetap dibiarkan begitu saja.

Kedua isu tersebut saat ini sedang panas-panasnya menjadi sorotan publik, setelah banyak beredar video sebuah laga Liga 2 yang dimana pengambil tendangan penalti tersebut menendang bola melenceng jauh dari gawang lawan.

Kabar tentang adanya pengaturan skor pada pertandingan tersebut pun mulai berhembus dengan kencang.

Indikasi adanya pengaturan skor diatas terjadi pada pertandingan babak delapan besar Liga 2 2018,yang dimana pada pertandingan tersebut mempertemukan Aceh United vs PS Mojokerto Putra. Dimana pertandingan tersebut berakhir untuk kemenangan Aceh United.

Salah satu permain dari tim PS Mojokerto Putra menjadi sorotan publik, dikarenakan sepakan penalti dari pemain tersebut melebar jauh dari gawang lawan, sehingga dianggap dengan sengaja tidak memasukan bola itu kegawang Aceh United.

Pada program televisi Mata Najwa yang pada saat itu mengangkat isu ini dengan menghadirkan berbagai nara sumber dari pelatih, mantan pemain hingga Exco PSSI semakin menguatkan bahwa pengaturan skor dan mafia sepakbola itu memang ada di Indonesia.

Berikut ini beberapa rangkuman tentang sederet fakta pengaturan skor dan mafia sepakbola yang semakin membuat iklim sepakbola di Indonesia semakin tidak berkualitas.

Baru-baru ini sebuah pernyataan yang menghebohkan keluar dari mulut seorang mantan runner pengaturan skor yaitu Bambang Suryo, dimana Suryo secara blak-blakan mengatakan bahwa ada sesosok orang yang paling berpengaruh dalam hal ini.

Ia juga menjelaskan secara terang-terangan sosok  yang menurutnya terlibat dalam skandal pengaturan skor.

Dimana pada awalnya ia tidak menyebutkan identitas dari sosok tersebut, akan tetapi pada akhirnya ia mengungkap sosok tersebut, dan sosok yang ia sebut adalah Vigit Waluyo.

Bambang menyebutkan bahwa Vigit Waluyo adalah orang pertama yang melakukan kerja sama dengan dirinya.

" Pada zaman La Nyalla Mafia dikejar-kejar mba, tetapi sekarang malah dibiarkan begitu saja. Contohnya saya tidak akan menyebutkan nama, saya sebut dia sontoloyo. Beliau ini dulu adalah seorang pemegang klub, dan dia dulu juga pernah berkerja sama dengan saya, karena pada saat itu saya juga seorang pemain." Ungkap Bambang Suryo.

Najwa Shihab selaku pembawa acara langsung melontarkan sebuah pertanyaan mengapa Vigit Waluyo masih bebas berkeliaran sampai saat ini.

" Si Sontoloyo yang saya sebutkan tadi adalah Vigit Waluyo, kenapa Vigit Waluyo masih bisa berkeliaran sampai saat in di Indonesia. Karena Vigit Waluyo adalah pengelola klub dari PS Mojokerto Putra." Ucap Bambang Suryo.

Peryataan yang diungkapkan oleh Bambang Suryo tersebut pun akhirnya di respon oleh Exco PSSI yaitu Gusti Randa. Gusti Randa sendiri menyatakan bahwa ia tidak tahu apa yang tengah dibicarakan oleh Bambang Suryo.

Mendengar pernyataan itu Najwa Shihab pun bertanya untuk memastikan bahwa pengakuan dari Gusti Randa yang mengatakan ia tidak mengenal dengan sosok bernama Vigit Waluyo.

Gusti Randa dengan kontan mejawab pertanyaan yang diberikan kepadanya tersebut dengan mengatakan bahwa ia sama sekali tidak mengenal dengan sosok Vigit Waluyo.

Mendengar jawaban yang diberikan oleh Gusti Randa, Bambang Suryo dengan kontan mengatakan bahwa Gusti Randa adalah orang baru dalam dunia sepakbola Indonesia.

" Saya mau tanya, Pak Gusti dan Pak Refrizal berarti orang baru dalam dunia sepakbola dong. Karena pada zaman Galatama Vigit Waluyo sendiri sudah memegang tim." ucap Bambang Suryo.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuplikan Hasil Pertandingan Liga Champions 2018-2019 Real Madrid vs Ajax